Kepada Editor Socialist Appeal (USA):
Bulan-bulan belakangan ini, saya menerima surat-surat dari
beberapa kamerad muda yang saya tidak kenal mengenai sistem pemerintahan
internal dari sebuah partai revolusioner. Beberapa surat tersebut mengeluh akan
kurangnya demokrasi di organisasi saudara, akan sikap mendominasi dari para
pemimpin dan pengaduan-pengaduan lainnya yang serupa.
Individu-individu kamerad tersebut meminta saya untuk
memberikan sebuah formula yang jelas dan tepat akan demokratik sentralisme,
yang dapat mencegah penafsiran yang keliru. Tidaklah mudah untuk menjawab
surat-surat ini. Tidak satupun koresponden saya yang mencoba mendemonstrasikan
dengan jelas dan konkrit, disertai dengan contoh, dimana terjadinya pelanggaran
demokrasi.
Di pihak yang lain, saya, sebagai pengamat dari luar, menilai
bahwa, berdasarkan koran-koran dan buletin-buletin organisasi saudara, diskusi
didalam organisasi saudara dilaksanakan dengan kebebasan penuh. Buletin-buletin
kebanyakan diisi oleh representasi dari kelompok kecil minoritas. Saya
diberitahukan bahwa hal yang sama adalah benar di dalam pertemuan-pertemuan
diskusi. Keputusan-keputusan belumlah dilaksanakan. Secara pasti, mereka akan
dilaksanakan melalui konferensi dengan pemilihan yang bebas. Maka dari itu,
dimanakah pelanggaran demokrasi tersebut memanifestasikan dirinya? Ini sangat
sulit dimengerti.
Terkadang, menilai dari nada surat-surat tersebut atau dalam
kata lain dari absennya struktur di dalam pengaduan-pengaduan tersebut, tampak
bahwa sang pengadu semata-mata tidak puas bahwa mereka adalah kelompok minoritas
sekalipun adanya demokrasi. Dari pengalaman saya sendiri, saya tahu bahwa ini
tidaklah menyenangkan. Tetapi, apakah ada pelanggaran demokrasi?
Saya juga tidak berpikir bahwa saya mampu memberikan sebuah
formula tentang demokratik sentralisme yang dapat secara ‘mutlak’ menghilangkan
kesalahpahaman dan penafsiran yang keliru. Sebuah partai adalah sebuah
organisme yang aktif. Dia berkembang di dalam pergelutannya dengan rintangan
dari luar dan kontradiksi dari dalam.
Keruntuhan International Kedua dan International Ketiga, di
bawah kondisi jaman imperialisme yang sangatlah sukar, menciptakan kesulitan
yang tidak pernah terlihat di dalam sejarah bagi International Keempat. Kita
tidak akan bisa mengatasinya dengan formula ajaib. Sistem pemerintahan (rezim)
sebuah partai tidaklah jatuh siap dari langit tetapi terbentuk setahap demi
setahap dari perjuangan. Garis politik mendominasi sistem pemerintahan.
Pertama-tama, adalah perlu untuk menentukan masalah-masalah strategi dan metode
taktik secara tepat supaya bisa dipecahkan. Bentuk organisasi haruslah sesuai
dengan strategi dan taktik.
Hanya kebijaksanaan yang tepat dapat memastikan pemerintahan
partai yang sehat. Ini dimengerti bahwa ini tidak berarti bahwa perkembangan
sebuah partai tidak akan menghasilkan problem-problem organisasi. Tetapi, ini
berarti bahwa formula demokratik sentralisme mengekspresikan dirinya secara
berbeda di dalam partai-partai dari negara-negara yang berbeda dan di dalam
tahap-tahap perkembangan yang berbeda di dalam sebuah partai yang sama.
Demokrasi dan sentralisme sama sekali tidak menemukan diri
mereka sendiri di dalam sebuah rasio yang konstan. Semua tergantung daripada
keadaan yang konkrit, daripada situasi politik di dalam negara, daripada
kekuatan partai dan pengalamannya, daripada kualitas anggotanya, daripada
otoritas yang sudah berhasil dimenangkan oleh kepemimpinan. Sebelum konferensi,
bilamana masalahnya adalah perumusan garis politik untuk periode kedepan,
demokrasi berjaya daripada sentralisme.
Bilamana masalahnya adalah aksi politik, sentralisme
menjadikan demokrasi sebagai bawahannya. Demokrasi kembali menegaskan haknya
bilamana partai merasakan perlu untuk memeriksa aksi-aksinya sendiri secara
kritis. Keseimbangan antara demokrasi dan sentralisme mendasarkan dirinya
didalam perjuangan yang aktuil, ada saatnya dia dilanggar dan kemudian kembali
diterapkan. Kedewasaan dari setiap anggota partai mengekspresikan dirinya
terutama melalui kenyataan bahwa dia tidak menuntut dari rezim partai lebih
dari apa yang rezim partai bisa berikan. Seseorang yang menentukan sikapnya
terhadap partai berdasarkan insentif individual yang dia dapat adalah
revolusioner yang payah.
Adalah perlu, tentu saja, untuk memerangi setiap kesalahan
individual dari kepemimpinan, setiap ketidakadilan, dan hal-hal yang serupa.
Tetapi adalah perlu untuk menilai ketidakadilan dan kesalahan tersebut bukan
secara terpisah tetapi berhubungan dengan perkembangan partai secara menyeluruh
dalam skala nasional dan internasional.
Sebuah pertimbangan yang tepat dan naluri perbandingan di
dalam politik adalah hal yang sangatlah penting. Seseorang yang mempunyai
tendensi untuk menciptakan gunung dari timbunan tanah dapat merugikan dirinya
sendiri dan partai. Nasib malang dari orang-orang seperti Oehler, Field,
Weisbord, dan yang lainnya datang dari absennya naluri perbandingan dari
mereka.
Pada saat ini, tidaklah sedikit orang-orang yang setengah
revolusioner, yang lelah dari kekalahan-kekalahan, takut akan kesulitan, orang
muda yang menua yang mempunyai keraguan dan kepongahan lebih dari kemauan untuk
berjuang. Daripada secara serius menganalisa isu-isu pokok politik,
individu-individu tersebut mencari solusi tunggal untuk semua problem, dalam
setiap kesempatan mengeluh tentang sistem pemerintahan partai, menuntut mujizat
dari kepemimpinan, atau mencoba menutupi sikap skeptis mereka dengan celoteh
ultra-kiri yang kekanakan-kanakan. Saya khawatir bahwa kaum revolusioner tidak
akan meninggalkan elemen-elemen tersebut kecuali bila mereka merubah diri
mereka sendiri. Di pihak yang lain, saya tidak ragu bahwa generasi muda kaum
pekerja akan mampu mengevaluasi baik buruknya strategi dan program dari
International Keempat dan akan bergabung dibawah benderanya dalam jumlah yang
bertambah besar. Setiap revolusioner sejati yang memperhatikan
kesalahan-kesalahan rezim partainya harus pertama-tama menyatakan pada dirinya
sendiri “Kita harus membawa masuk kedalam partai satu lusin pekerja yang baru”.
Pekerja muda tersebut akan membuat para skeptis, pengeluh, dan pesimis untuk
bersikap layak. Hanya melalui jalan tersebutlah sebuah rezim partai yang sehat
bisa diterapkan di seksi-seksi dari International Keempat.
Dikulik dari sebuah buletin internal Amerika
Serikat pada tanggal 8 Desember 1937, sebelum terbentuknya SWP (Socialist
Workers Party – Partai Buruh Sosialis).
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar