III
Front Nasional
Setelah meninjau riwayat gerakan kemerdekaan semenjak
permulaan pendudukan negeri kita oleh jepang hingga kini, maka Polit-Biro
menetapkan dengan menyesal bahwa kaum Komunis telah lalai mengadakan Front
Nasional sebagai senjata Revolusi Nasional terhadap imperialisme. Walaupun
kemudian mereka mulai sadar akan kepentingan Front Nasional itu, akan tetapi
kaum Komunis belum paham sungguh-sungguh tentang hakekat Front Persatuan
Nasional dan tentang cara membentuknya. Beberapa macam bentuk Front Nasional
selama tiga tahun ini telah didirikan, akan tetapi selalu tinggal di atas
kertas belaka, bahwa hanya berupa konvensi di antara organisasi-organisasi atau
di antara pemimpin-pemimpin saja, sehingga jikalau ada sedikit perselisihan di
antara pemimpin-pemimpin Front Nasional itu lalu menyebabkan bubarnya. PKI
berkeyakinan, bahwa pada saat ini Partai klas buruh tidak dapat menyelesaikan
sendiri revolusi demokrasi burjuis ini dan oleh karena itu PKI harus bekerja
bersama dengan partai-partai lain. Kaum Komunis sudah semestinya berusaha
mengadakan persatuan dengan anggota-anggota partai dan organisasi-organisasi
lain. Satu-satunya persatuan semacam itu ialah FRONT NASIONAL. Dalam menyusun
ini PKI harus mengambil inisiatif dan dalam Front Nasional itu PKI harus juga
memainkan rol yang memimpin. Ini sekali-kali tidak berarti, bahwa kaum Komunis
memaksa partai lain atau orang lain supaya mengikutinya, melainkan PKI harus meyakinkan
dengan secara sabar kepada orang-orang yang tulus hati, bahwa satu-satunya
jalan untuk mendapat kemenangan ialah membentuk Front Nasional yang disokong
oleh semua rakyat yang progresif dan anti-imperialis. Tiap-tiap Komunis
harus yakin benar-benar, bahwa dengan tidak adanya Front Nasional kemenangan
tidak akan datang.
Oleh karena pada dewasa ini telah ada program nasional yang
sudah disusun, disetujui dan diterima pula oleh semua partai, maka tidak salah
jika program nasional ini dipakai dengan segera sebagai dasar untuk mewujudkan
Front Nasional. Front Nasional yang tulen harus disusun dari bawah, semua
anggota partai-partai yang sudah menyetujui Front Nasional seharusnya
memasukinya, secara individual. Selain daripada itu diberi juga kesempatan
kepada beribu orang yang tidak berpartai dan yang progresif turut serta dalam
Front Nasional. Komite-komite Front Nasional, baik di daerah maupun di pusat,
harus dipilih secara demokratis dari bawah. Front Nasional semacam ini, sekali
berdiri, tidak akan mudah hancur, bahkan tidak terlalu bergantung lagi kepada
kehendak pemimpin-pemimpin partai. Front Nasional semacam itu memungkinkan juga
pengurangan perselisihan politik dan juga memperkecil adanya oposisi sampai
pada batas minimum.
Bersamaan dengan itu, PKI harus berdaya-upaya supaya
pemerintah sekarang selekas-lekasnya diganti dengan pemerintah FRONT NASIONAL
yang berdasar atas program nasional dan yang, bertanggung jawab. Hanya
pemerintah semacam itulah yang akan berakar kuat di kalangan rakyat dan
sanggup mengatasi kesukaran-kesukaran dalam negeri serta meneruskan perlawanan
anti-imperialis secara konsekwen.
IV
PKI dan daerah pendudukan
Polit-Biro menganggap perlu dan memutuskan, bahwa PKI harus
sungguh-sungguh mengatur dan memimpin perlawanan rakyat terhadap Belanda di
daerah pendudukan. Strategi PKI di daerah pendudukan terutama harus menghalangi
Belanda dalam usahanya memperteguh kekuasaannya dan memperbesar produksinya.
Kalau Belanda berhasil dalam usahanya itu, maka lambat laun Belanda dapat
memadamkan semangat perlawanan rakyat jelata. Perlawanan yang selalu bertambah,
yang dilakukan oleh kaum gerilya di daerah-daerah pendudukan di Jawa, di
Sumatera dan di pulau-pulau lain harus menjadi tanda bagi
semua Komunis untuk aktif dan berani menyokong dan memimpin
perlawanan-perlawanan itu.
V
Ideologi
Polit-Biro berpendapat, bahwa kesalahan-kesalahan prinsipil
tersebut diatas terutama disebabkan karena lemahnya ideologi Partai.
Kelemahan-kelemahan tersebut diatas harus lekas diperbaiki. Dengan tidak adanya
teori revolusioner tidak ada gerakan revolusioner kata Lenin. Pendapat Lenin
ini terbukti kebenarannya dalam pekerjaan kita. Oleh karena teori
Marxisme-Leninisme adalah suatu ilmu (wetenschap) yang tertingi, maka ia pun
harus dipelajari sebagai wetenschap juga. Teori kita ini meneguhkan keyakinan,
menajamkan kewaspadaan, membesarkan keberanian dan memudahkan pekerjaan kita
dalam keadaan yang sulit. Partai Komunis yang benar-benar berdasar atas
pelajaran-pelajaran MARX, ENGELS, LENIN dan STALIN tidak akan mudah jatuh dalam
keadaan kebingungan, dan bagaimanapun juga sulitnya keadaan dan suasana politik
Partai Komunis selalu akan mendapat jalan yang tepat untuk mengatasinya.
Berhubung dengan itu, mulai sekarang juga tiap Komunis diwajibkan membaca dan mempelajari secara sistematis teori
revolusioner dan diwajibkan mengadakan kursus-kursus di kalangan kaum buruh dan
kaum tani, agar supaya dengan jalan demikian mereka selalu dapat menghubungkan
teori dan praktek dengan erat. Teori yang tidak dihubungkan dengan massa, tidak
dapat merupakan kekuatan, akan tetapi sebaliknya teori yang berhubungan erat
dengan massa, merupakan kekuatan yang maha hebat.
Stalin mengatakan, bahwa tidak ada satu benteng pun juga yang
tidak dapat direbut oleh kaum Bolshevik. Maka itu yakinlah, bahwa kaum
Bolshevik Indonesia akan dapat merebut benteng yang terancam bahaya di hadapan
mereka, yaitu benteng Indonesia Merdeka.
Polit-Biro Central Comite Partai Komunis
Indonesia
Yogyakarta, Agustus 1948.
Sumber: Yayasan Pembaruan, Jakarta, 1953,
Cetakan Ke-VII.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar